Jumat, 23 Oktober 2015

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini pada buah hati bunda. Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap anak. Sebuah bangsa tidak akan berkembang dan maju apabila penduduknya tidak memiliki pendidikan yang baik. Pendidikan adalah hal esensial untuk membangun suatu negara. Kapan waktu yang tepat untuk memulai mengenyam pendidikan? Waktu yang tepat untuk memulai sebuah pendidikan adalah sedini mungkin. Zaman dahulu pendidikan dimulai pada saat usia sekolah dasar, namun sekarang sudah ada pendidikan pra sekolah untuk anak seperti taman kanak – kanak (TK).

Seiring dengan bermunculannya sekolah PAUD, orang tua mulai banyak untuk mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di sana. Pada awalnya mungkin sekolah PAUD hanya diminati oleh orang tua dengan keadaan finansial yang baik, namun sekarang sudah ada beberapa sekolah PAUD yang dibuka dengan biaya terjangkau. Sebagian besar orang tua mungkin ada yang berpikir untuk apa anak disekolahkan di sekolah PAUD selama mereka bisa mendidik anak mereka sendiri. Pendapat orang tua ini ada benarnya. Jika orang tua benar – benar mempunyai waktu luang untuk memberi pendidikan kepada anaknya sebelum masuk ke jenjang sekolah maka tidak masalah.

Adanya instansi pra sekolah untuk anak biasanya dimanfaatkan oleh orang tua yang tidak mempunyai waktu, sibuk bekerja dan tidak sanggup untuk memberikan pendidikan yang sesuai untuk anak balitanya.
Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasiko pendidikan lebih lanjut.
PAUD itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berdasarkan pasal 28 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD dapat diselenggrakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan/atau informal.
PAUD jalur pendidikan formal diantaranya adalah TK (Taman Kanak-kanak), RA (Raudhatul Atfal) atau bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 4 – ≤6 tahun. PAUD jalur pendidikan non formal diantaranya adalah TPA (Taman Penitipan Anak), atau bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 0 – <2 tahun, 2 – <4 tahun, 4 – ≤6  tahun tahun dan program pengasuhan untuk anak usia 0 – ≤6 tahun, KB (Kelompok Bermain) dan bentuk lain yang sederajat menggunakan program untuk anak usia 2 – <4 tahun dan 4 – ≤6 tahun, sedangkan PAUD jalur informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarag atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Penyelenggraan PAUD sudah mempunyai standar yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga bisa memberikan pelayanan yang berkualitas.

Tips Mudah Memilih Mainan Untuk Anak

Tips Mudah Memilih Mainan Untuk Anak

Tips memilih mainan anak yang tepat sesuai dengan perkembangan anak. Anak adalah aset yang paling berharga bagi orang tua. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi putra putrinya. Demi menyenangkan anaknya orang tua akan memberikan apa saja, terutama mainan. Berbicara mengenai mainan memang tidak bisa dilepaskan dari anak – anak. Karena secara alamiah memang itulah dunianya. Ada berbagai macam mainan yang beredar di pasaran. Mulai yang harganya puluhan ribu hingga ratusan ribu. Namun sebagai orang tua yang bijak sebaiknya pilihlah mainan yang terbaik bagi buah hati, baik untuk perkembangannya, aman untuk kesehatannya dan aman untuk keselamatannya.

Tips Memilih Mainan Untuk Anak
Beberapa tips cara memilih mainan yang bisa bunda jadikan acuan untuk membelikan mainan si kecil antara lain, seperti:

Belilah mainan anak sesuai dengan usianya
Ibunda bisa mengecek label yang tertera pada mainan. Biasanya pada mainan akan tercantum label aturan usia tertentu yang cocok untuk memainkannya.
Pilihlah mainan dengan ukuran yang cukup besar
Dengan ukuran yang cukup besar akan menghindarkan bayi atau anak balita untuk memasukkan mainan tersebut ke dalam mulutnya, karena pada usia tersebut anak memiliki kebiasaan untuk memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya.
Hindari memberikan mainan yang bertepi tajam
Jangan memberikan mainan bertepi tajam dan berat kepada anak karena dapat melukainya ketika bermain.
Pilih mainan yang mudah dibersihkan
Sebaiknya belilah mainan yang bisa dicuci agar bakteri yang menempel pada mainan bisa hilang.
Hindari mainan dengan tali panjang
Hindarilah memberikan mainan yang bertali dengan panjang lebih dari 30 cm. Tali yang terlalu panjang akan dikhawatirkan bisa melilit anak ketika bermain.
Hindari mainan yang membahayakan.
Hindari juga untuk membelikan anak mainan berupa senjata yang bisa menembak otomatis. Mainan senjata tembakan otomatis ini bisa membahayakan anak apabila terkena di mata. Perhatikan label produksi Ibunda sebaiknya memperhatikan label yang tertera pada mainan anak. Karena sekarang banyak mainan yang dijual dan terbuat dari bahan yang berbahaya.
 Perhatikan label, umumnya label berisi nama barang, nama dan alamat produsen untuk barang lokal, nama dan alamat importir untuk barang impor, spesifikasi barang, simbol bahaya atau tanda peringatan yang jelas, negara pembuat barang, informasi umur pengguna dan keterangan penggunaan mainan (di dalam atau luar ruangan).
 Perhatikan jenis mainan yang dipilih Untuk mainan elektrik harus mencantumkan model, keterangan pada tempat baterai seperti tanda voltage dan susunan baterai, simbol AC/DC untuk mainan dengan boks baterai, sedangkan pada travo harus terdapat tanda seperti tegangan mainan, simbol AC/DC dan besaran daya masukan dalam watt atau volt ampere.
Menurut Direktur Pengawasan Barang dan Jasa Kementrian Perdagangan, ada beberapa poin tertentu yang perlu diperhatikan oleh pembeli mainan untuk anak, beberapa diantaranya adalah:
Pastikan produk sesuai standar dan harus ada logo SNI dengan garis atas dan bawah.
Mainan sudah terdaftar di Kemendag, ada nomor registrasi produk (NRP) untuk produk lokal dan nomor pendaftaran barang (NPB) untuk produk impor. Menggunakan label dalam bahasa Indonesia. Label dapat di-emboss, dicetak, atau melekat pada barang atau kemasan.
Dilngkapi dengan manual kartu garansi dalam bahasa Indonesia. Melindungi anak dari paparan bahan kimia sangat perlu dilakukan. Paparan bahan kimia pada anak akan mempengaruhi kesehatan dan juga perkembangan otaknya. Selain memperhatikan label yang tercantum, bau pada mainan juga diperhatikan. Bau pada mainan itu untuk memastikan apakah mainan tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk buah hati atau tidak. Caranya cukup dengan mencium bau mainan, jika bau mainan menyengat maka ditakutkan mengandung bahan berbahaya. Biasanya itu terjadi pada mainan impor yang dijual murah.
Cat yang aman untuk mewarnai mainan anak adalah yang tidak berbau. Apabila berbau menyengat maka Ibunda harus waspada, bisa saja cat tersebut mengandung timbal dan merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Cat yang tidak mengandung bahan berbahaya warnanya tidak terlalu mengkilap.
Memilih Mainan Edukatif Anak
            Mainan untuk anak tidak hanya untuk menyenangkan mereka, namun harus juga yang bermanfaat bagi mereka. Usia bayi, balita hingga menuju ke masa anak – anak, merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya yang terbaik. Oleh karena itu berikan pula mainan yang terbaik untuk mereka demi perkembangan kecerdasannya. Berikan anak mainan edukatif yang sesuai dengan usianya. Banyak mainan edukatif yang bisa dicoba, diantaranya puzzle, play-doh, lego, balok susun, skuter, mobil rakitan, dan lain sebagainya.

            Demikian tadi beberapa tips memilih mainan anak yang bisa membantu bunda untuk memilih jenis mainan yang tepat untuk buah hati bunda.